Karya:
Seli Andriyani
Pada
suatu hari, hiduplah seekor landak yang tajam. Dia tinggal di pepohonan tua
saja. Tetapi dia selalu terkena rintik – rintik hujan. Walaupun terkadang sudah
tidak ada dedaunan .Tetapi landak pun masih bisa bertahan untuk tinggal di
pohon tua itu. Walaupun pohon itu sudah tidak mempunyai daun – daun yang utuh
diatas ranting –ranting pohon.
Dan
pada keesokan harinya landak pun pergi mencari makanan untuk makan siang dan
malam.
Tibalah
waktu malam . Landak tak bisa tidur karena besok musim kemarau. Landak pun
berfikir bagaimana aku mencari makanan untuk makan siang dan malam. Dan landak
tak bisa tidur karena dia berfikir untuk besok. Dan tibalah musim kemarau
landak pun segera mencari makanan. Tetapi landak tidak menemukan makanan. Hanya
sebiji buah yang dia dapatkan. Dan akhirnya landak merasa lelah karena dia
sudah tidak dapat menemukan makanan lagi. Dan karena merasa lelah landak
beristirahat di bawah pohon tua itu. Dan tiba – tiba ada keajaiban yang terjadi
ada yang menyiram pohon tua itu dengan tetesan air
keringat.
Pada pagi hari , pohon tua itu tiba – tiba berbuah karena air keringat itu.
Pohon tua itu berterima kasih karena air keringat itu ia dapat tumbuh seperti
dulu lagi. Tiba – tiba pohon tua itu mengatakan “ Hai landak apakah engkau
menyiramku dengan air kerigat itu dan apakah engkau tidur ditubuhku” kata
pohon. “ ya kamu benar pohon” jawab landak . “ Terima kasih landak karena
dirimu aku bisa tumbuh seperti dulu lagi terima kasih landak” kata pohon .
“Emangnya apa yang terjadi” tanya landak . “ Dulu saya adalah pohon yang tumbuh
dengan lebat tetapi, setelah tuan saya menjual tanah ini saya sudah tidak
dirawat lagi” jawab pohon . Akhirnya setiap musim kemarau landak sudah tidak
capek lagi untuk mencari makanan lagi.
Pesan
moral :
Kita
harus menjaga tanaman dan tidak menebangnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar