Pada
zaman dahulu, hiduplah ibu dan seorang anak gadisnya. Ia hidup sebatang
kara karena ayahnya sudah meninggal 10 tahun yang lalu. Anaknya bernama berlin.
Berlin adalah anak yang sangat malas dan durhaka kepada ibunya. Ibunya bekerja
di lahan orang. Gajinya pun tdk begitu banyak untuk kehidupan sehari-hari.
Setiap ibunya pulang bekerja, pasti ibunya dimarahi oleh berlin. Berlin
berkata:’’ibu, mana uangnya, aku mau pake untuk beli peralatan make up.’’ Kata
berlin.
‘’maaf nak, ibu belum digaji sama pak
haryo.’’. kata ibunya.
‘’pokoknya ibu harus ada uang hari ini juga.’’
Setelah ibunya pergi, berlin langsung
memanggil ibunya dengan cara kasar lalu berkata:
‘’ibu aku juga lapar nih, belilkan aku ayam,
cepat pergi belikan aku.’’kata berlin.
Dengan ketakutan ibu menjawab:
‘’iya nak.’’jawab ibunya.
Berlin keluar rumah dan melihat pengemis.
Pengemis pun menghampirinya dan berkata:
‘’nak minta uangnya atau makanannya nak. Ibu
belum makan dari kemarin nak.’’ Kata pengemis.
Lalu berlin berkata dengan kasar dan tidak
sopan.
‘’ ibu mendingan ibu pergi saja dari sini,
saya saja belum makan, pergi deh ibu disini.’’
Kemudian pengemis itu pergi, ternyata pengemis
itu adalah peri yang sangat cantik dan baik. Peri itu sebenarnya mau menolong
berlin. Karena sifat berlin yang tidak bagus kepada orang lain, peri tidak jadi
menolong berlin. Peri mau menolong orang yang baik dan mau menolong orang yang
sedang kesusahan. Dan peri juga melihat sifat berlin kepada ibunya tadi.
Ibu berlin pun datang tanpa membawa apa-apa.
Sesampainya dirumah ibu berlin langsung dimarahi lagi sama berlin dan berkata:
‘’kok, ibu tidak membawa apa-apa.’’kata
berlin.
‘’ibu maaf sekali nak, ibu belum bisa
mengambil gaji itu.’’kata ibu
‘’adu ibu macam apaan ini, ibu nggak tahu apa
kalau aku lapar sekali.’’
‘’iya nak, ibu ngerti kalau kamu lapar sekali,
ibu sudah berusaha untuk mendapatkan uang.’’ Kata ibu.
‘’ibu ini kebanyakan alasan.’’ Kata berlin.
Setelah
ibu capek dan ibu dimarahi-marahi, ibu mengambil air wudhu lalu sholat. Selesai
sholat ibu shalat kepada tuhan.
‘’wahai tuhanku, tolong saya tuhan , sadarilah
anakku yang durhaka itu ya tuhan. Saya sudah lelah dimarahi dan disuruh untuk
keperluannya ya tuhan, sadarkanlah anak hambamu ini ya tuhan.’’kata ibu berlin.
Keesokan paginya, berlin keluar rumah sama
temannya, dan setelah pulang, berlin kaget kenapa rumahnya banyak sekali orang.
Ternyata, ibu berlin sudah meninggal dunia. Berlin langsung memeluk ibunya yg
terbaring, dan berlin sangat menyesaki perbuatannya itu selama ibunya masih
hidup di dunia. Ia sering memarahi ibunya, menyuruh ibunya, dan lain- lainnya.
Berli menangis dan berkata:
‘’ibu maafkan berlin bu, karena selama ini
berlin adalah anak durhaka kepada ibu. Berlin sudah sadar bahwa ibu berusaha
untuk kehidupan kita bu, seharusnya berlin yg melakukan semua itu bu.’’
Pesan moral:’’jangan sekali-kali kamu durhaka
kepada orang tua kita ., ketika kita sudah kehilangan orang tua kita pasti akan
menyesali perbuatan kita itu’’
SAFIRA
MUTHIA AZIZAH
KELAS: VB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar